Perlombaan Sedekah Umar dan Abu Bakar r. a.

Sebagaimana kita ketahui, para sahabat Nabi Muhammad SAW, selalu berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dalam upaya melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, tak terkecuali Umar bin Khattab dan Abu Bakar r.a.

Kisah perlombaan sedekah antara Umar bin Khattab dan Abu Bakar r. a.  ini terjadi pada peristiwa Perang Tabuk, dimana pada waktu itu Rasulullah SAW menyeru kepada para sahabatnya untuk memberikan sedekah sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Umar bin Khattab r. a. pada saat itu memiliki harta kekayaan untuk disedekahkan. Dalam hatinya, ia merenung, “setiap saat Abu Bakar selalu membelanjakan hartanya lebih banyak dari apa yang telah saya belanjakan di jalan Allah.” Umar berharap dengan karunia Allah, semoga dapat membelanjakan harta di jalan Allah lebih dari Abu Bakar kali ini, saat itu Umar ra mempunyai dua harta kekayaan untuk dibelanjakan di jalan Allah SWT.

Kemudian ia pulang ke rumahnya untuk membawa harta yang akan disedekahkannya, dengan perasaan gembira sambil membayangkan bahwa pada hari ini ia akan bersedekah melebihi Abu Bakar r. a. Oleh karena itu, segala yang ada di rumahnya ia ambil setengahnya untuk disedekahkan.

Lantas Umar r. a. membawa harta itu kepada Rasulullah SAW. Pada saat itu Rasulullah SAW bersabda kepada Umar r. a., “Apa ada yang kamu tinggalkan untuk keluargamu, wahai Umar?” Umar ra pun menjawab, “Ya, ada yang saya tinggalkan, wahai Rasulullah.” Rasulullah bertanya, “Seberapa banyak yang telah kamu tinggalkan untuk keluargamu?” Ia menjawab, “Saya telah tinggalkan setengahnya.”

Tidak berapa lama kemudian Abu Bakar datang dengan membawa seluruh harta bendanya kepada Rasulullah SAW. Umar bin Khattab r. a.  berkata, “Saya mengetahui bahwa beliau telah membawa seluruh harta benda miliknya. Begitulah pembicaraan yang saya dengar dari pembicaraan antara beliau dengan Rasulullah SAW.”

Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada Abu Bakar, “Apakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu, wahai Abu Bakar?” Abu Bakar menjawab, “Saya meninggalkan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka (saya tinggalkan dengan keberkahan nama Allah SWT dan Rasul-Nya serta keridhaan-Nya).” Mendengar hal itu Umar bin Khattab r. a.  berkata, “Sejak saat itu saya mengetahui bahwa sekali-kali saya tidak dapat melebihi Abu Bakar.”

Hikmah dari kisah ini adalah bahwa berlomba-lomba dan berusaha melebihi orang lain dalam kebaikan adalah perbuatan baik dan merupakan perbuatan yang disukai Allah SWT dan Rasul-Nya, seperi firman Allah dalam Alquran, “Dan Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan danjalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allahlah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS Al-Maidah [5]:48)

Untuk itu marilah kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, terlebih pada bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini, dimana setiap kebaikan dibalas dengan pahala yang berlipat, Rasulullah bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan.” (H.R. Tirmidzi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *