Modal untuk Perekonomian Mandiri Pesantren

Menurut kami, idealnya, pondok pesantren, panti asuhan, sekolah, dan lembaga amal lainnya, memiliki amal usaha/bisnis untuk menunjang kebutuhan/biaya operasional pesantren/lembaga amal tersebut. Hal ini antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan santri maupun pengelola, meningkatkan kualitas pendidikan, juga agar tidak bergantung kepada para donatur atau pihak eksternal, dan agar pondok pesantren atau lembaga amal tersebut dapat berkembang seluas mungkin (karena seiring dengan berkembang/bertambah besarnya lembaga/institusi tersebut, biaya operasional meningkat, tapi diiringi juga dengan peningkatan income yang diharapkan mencukupi biaya operasional tersebut). Lebih rinci tentang perekonomian mandiri pesantren ini, bisa dilihat di bagian “ Perekonomian Mandiri Pesantren ” pada kategori “ CITA-CITA ” di website ini.

Saat ini, kami sedang berusaha memulai hal ini di Yayasan As-Sakinah Yogyakarta (PAUD/TKIT Yaa Bunayya – SDIT/SMI/Pondok Pesantren Hidayatullah). Saat ini ada 2 hal/rencana bisnis yang sedang kami rintis, yaitu : katering dan pusat olahraga sunnah (memanah, berkuda, dan berenang), ditambah perbaikan manajemen minimarket yang sudah ada.

KATERING

Selama ini, katering (dan dapur umum) yang ada, bersifat sebagai servis/pelayanan/fasilitas, tidak berfikir untuk bisnis/profit. Padahal seluruh siswa dan santri kami mencapai 1000 anak lebih. Untuk TK, dan SD, katering tidak bersifat wajib, sedangkan untuk KB (kelompok bermain/PAUD) dan pondok pesantren (dengan jumlah santri sekitar 300 anak), katering sudah masuk ke dalam SPP (wajib), karena juga untuk kemudahan/kelancaran (karena santri kan menginap).

Kami membayangkan, bila katering ini dikelola dengan baik, maka kualitas (variasi menu, gizi, kebersihan dan kesehatan) akan meningkat, dan bila seluruh siswa menggunakan katering dan kami mengambil profit sekitar Rp 1000 ,- tiap porsinya, maka akan memberikan kontribusi pemasukan yang lumayan untuk yayasan (dikelola yayasan tidak lain untuk pemanfaatan terbaik untuk pondok pesantren, termasuk para siswa/santri dan segenap pengelolanya). Pengambilan profit sekitar Rp 1000 ,- per porsi ini insyaAllah tidak memberatkan wali murid. Karena dengan manajemen yang baik, kualitas bisa meningkat bahkan dengan biaya produksi yang lebih rendah. Alhamdulillah, kami mendapat suntikan SDM yang luar biasa : seorang chef berpengalaman internasional dan hotel bintang 5 !

Namun, banyak hal yang harus dilakukan, banyak perbaikan yang harus dilakukan, terutama dalam hal infrastruktur (fisik bangunan/dapur, sanitasi, drainasi), maupun peralatan. Saat ini (8 Juni 2017) kami sedang menghitung RAB anggaran yang dibutuhkan untuk merenovasi dapur yang ada sekarang secara minimalis biaya terlebih dulu, kami juga sedang menghitung biaya yang dibutuhkan untuk membeli peralatan yang urgen minimal harus ada. Kebetulan yang sedang melakukan perhitungan tersebut bukan saya, sehingga saat ini saya belum tahu persis biaya pastinya. Namun kami perkirakan, untuk awal ini kami butuh dana sekitar Rp 50 sampai 100 juta. Barangkali butuh sekitar Rp 100 juta karena juga untuk modal awal membeli bahan pokok yang dimasak nantinya.

Kami harap untuk modal awal ini adalah dari para donatur. Yaitu para donatur yang berdonasi tanpa mengharap imbal balik berupa materi (uang). Para donatur mukmin yang ikhlash, semata mencari ridho Allah, berharap imbal balik berupa pahala amal jariyah. Para donatur yang berniat memajukan sekolah dan pesantren kami.

PUSAT OLAHRAGA SUNNAH

Saat ini, kesadaran dan ghirah masyarakat tentang olah raga yang disunnahkan (memanah, berkuda, berenang – sebagian ahli berpendapat bahwa ini adalah sunnah dari Rasulullah, sebagian ahli berpendapat ini adalah pernyataan dari Umar bin Khattab) sangat tinggi. Sebagian baru tahu kalau ada olahraga yang disunnahkan, sebagian sudah merasakan manfaat dari olahraga yang disunnahkan tersebut. Sekolah dan pondok pesantren kami pun juga ingin bisa secara menjadikannya sebagai salah satu olahraga rutin bagi seluruh siswa/santri maupun ustadz/ustadzah, segenap pengelola, bahkan untuk keluarga/wali murid/santri.

Oleh karena itu kami berniat menyediakan sebuah tempat dan fasilitas terpadu untuk olahraga sunnah tersebut. Sebuah tempat terpadu yang terdapat fasilitas untuk memanah, berkuda, berenang, dan fasilitas pendukung lain (warung makan, dsb) di lokasi yang nyaman, sejuk, pemandangannya asri, yang didesain dengan sangat indah. Sebagai tempat terpadu untuk berolahraga sunnah dan refreshing. Sehingga banyak alasan untuk orang-orang berkunjung ke sini : sekedar refreshing, berlatih/olahraga, mengantar anak berlatih sambil refreshing menunggu, dll. Pemasukan dari sewa alat panah, sewa kuda, tiket kolam renang, dan dari bisnis fasilitas pendukung (warung, dsb). Hasil dari bisnis ini bisa memberikan pemasukan yang sangat signifikan ke yayasan (untuk pondok pesantren, termasuk para siswa/santri dan segenap pengelolanya).

Kami sudah mulai merintis hal ini. Kami sudah menemukan lokasi yang menurut kami sangat pas untuk ini. Lokasinya sangat strategis, nyaman, sejuk, pemandangannya sangat bagus, dan sangat dekat dengan sekolah/pesantren kami. Negosiasi sedang kami lakukan. Namun kemungkinan besar, akad sewa (kas desa seluas sekitar 2,5 hektar) baru bisa secara resmi dilakukan awal tahun depan (2018). Namun kami berencana untuk sudah ada kesepakatan/komitmen informil sebelumnya, sehingga kami bisa mulai menindaklanjuti : desain layout, menyusun RAB, menggalang dana, mencari provider, dsb.

Perkiraan kasar kami, sebagai modal sangat awal yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 50 – 60 juta untuk DP/sewa lahan 2 tahun di muka (kami berencana sewa lahan jangka panjang, minimal 10 tahun). Sedangkan total modal awal yang dibutuhkan untuk keseluruhan adalah sekitar Rp 500 juta (untuk sewa lahan, penataan lahan dan pembangunan, pengadaan alat, kuda, dll), ini perkiraan kasar kami.

Harapan ideal kami, modal awal yang dibutuhkan untuk perekonomian mandiri pesantren ini adalah dari para donatur, yaitu mukmin yang sudah sangat kuat secara finansial, yang berniat membantu/donasi tanpa mengharap imbal balik berupa materi. Para donatur mukmin yang ikhlash berniat membantu agar sekolah dan pondok pesantren kami bisa meningkat kesejahteraannya, meningkat kualitasnya, mandiri, dan berkembang. Para donatur mukmin yang semata mengharap ridho Allah, dan balasan tak lain berupa pahala amal jariyah. Karena harapan ideal kami, hasil dari bisnis/amal usaha ini sepenuhnya untuk pihak sekolah/pesantren (melalui yayasan).

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“ Perumpaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir : seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehedaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. ”
[ Q. S. 2. Al-Baqarah : 261 ]

Hal atau unit usaha yang terdekat untuk kami realisasikan (sedang mulai kami garap) adalah katering, dengan perkiraan kebutuhan modal awal sekitar Rp 100 juta. Angka ini adalah perkiraan kasar, karena RAB saat ini sedang dihitung.

Sedangkan untuk bisnis Pusat Olahraga Sunnah, baru bisa dimulai sekitar awal tahun depan (2018). Rencana ini kami sampaikan sejak dini karena merupakan hal yang sangat besar bagi kami, kebutuhan modal awalnya pun sangat besar, sehingga kami sampaikan sejak dini agar bila ada yang ingin berkontribusi, bisa bersiap-siap. Bahkan kami juga perlu tahu apakah dana yang minimal dibutuhkan untuk modal awal, yaitu sekitar Rp 50 juta “pasti” sudah ada di saat kami butuhkan untuk membayar DP sewa lahan. Kepastian adanya dana ini perlu kami ketahui sejak awal/sedini mungkin agar kami punya dasar yang lebih kuat dalam melangkah.

Mari kita dukung apa yang sedang kami mulai ini. Kami sangat berharap, proyek ini (perekonomian mandiri pesantren yang sedang kami rintis ini) sukses besar sehingga dapat menjadi percontohan bagi yang lainnya. Hidayatullah memiliki puluhan cabang se-Indonesia. Bila program ini sukses, semoga bisa diterapkan/diadopsi juga di cabang-cabang lain se-Indonesia. Dan setelah itu, semoga bisa diterapkan (menjadi percontohan) juga bagi pesantren-pesantren, ormas, sekolah, lembaga-lembaga amal lain, dan menjadi amal jariyah bagi kita semua, aamiin …

Mohon doa agar cita-cita ini bisa terealisasi dan berjalan dengan baik sepenuhnya dalam ridho, naungan, dan pertolongan Allah SWT, aamiin …

Untuk komunikasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kami di nomor HP/WA 0877 3606 2700  / contact yang ada di bagian ” MY BIODATA “ dari website ini.

Terimakasih atas waktu dan perhatiannya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.